Pendidikan Karakter di Era Digital

Pendidikan Karakter di Era Digital

Pendidikan KarakterPengertian dari pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pertumbuhan seseorang. Maka dari itu, pendidikan digunakan untuk meningkatkan pengetahuan , keahlian , dan kebiasaan seorang melalui bentuk pengajaran , pelatihan , maupun riset . Tujuan dari pendidikan sendiri yaitu menciptakan sumber energi manusia yang berkualitas dan berkarakter agar mampu mempunyai pemikiran yang luas terhadap dunia dan perkembangannya.

Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membentuk sumber daya manusia yang berkarakter . Artinya karakter dalam hal watak , sifat , perilaku , dan karakter orang itu sendiri . Jadi pendidikan karakter merupakan pengajaran yang dilakukan untuk menekankan nilai – nilai yang membentuk karakter . Dengan kata lain mengajarkan orang dalam perihal keahlian untuk berfikir serta kebiasaan berupa perilaku , watak , atau watak yang membentuk individu berkualitas.

 

Pendidikan Karakter

 

Era digital yang dicirikan dengan meningkatnya kecepatan perputaran pengetahuan dalam hal teknologi . Meningkatnya keterampilan terknologi dan internet memberi tantangan dilingkungan masyarakat terlebih lagi dalam dunia pendidikan. Di mana di dalam pendidikan siswa bisa mudah terhubung dengan guru melalui media zoom meski berbeda tempat dan terpaut jarak yang jauh. Jadi teknologi bisa menanggulangi permasalahan jarak geografis pendidikan.

Terdapat sebagian kasus atau kendala yang terjadi dalam era digital ini yaitu :

 

 

Kurangnya respon guru terhadap perkembangan teknologi

Dalam dunia pendidikan , respons guru terhadap perkembangan teknologi juga jadi permasalahan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaksiapan guru dalam mengalami masa digital. Menurut riset , di mana guru yang berusia 50an tahun keatas kurang terlatih dalam pendidikan digital , sehingga perlu usaha keras buat mempelajarinya. Guru yang berumur 40an tahun telah sedikit sering di dengar dengan perlengkapan digital sehingga hendak lebih gampang buat membiasakan pertumbuhan dalam pendidikan digital. Sebaliknya guru yang berumur 30an tahun dapat dengan mudah dan mudah dalam melaksanakan pendidikan digital.

 

 

Sulitnya mengamalkan norma atau nilai – nilai hidup bermasyarakat dalam area virtual

Perkembangan kepribadian secara digital mendorong pertumbuhan keahlian semacam keahlian komunikasi , kolaporasi , sosialisasi , dan tingkatkan prestasi dan juga motivasi orang. Apabila pertumbuhan digital memudahkan dalam pendidikan jarak jauh yang hanya bertatapan muka melalui media zoom hingga ini terdapat sisi negatifnya. Dimana sosialisasi merupakan masalah yang kerap dialami karena dalam pembelajaran umum partisipan didik diharapkan belajar gimana bekerjasama dengan orang lain dan mengamalkan norma serta nilai – nilai yang dipelajari di sekolahan untuk hidup dalam permasyarakat. Tetapi dalam pendidikan digital , siswa kurang mengamalkan pendidikan norma serta nilai – nilai dalam hidup bermasyarakat sebab lingkungan belajar yang virtual. Lingkungan yang virtual juga mempengaruhi pada pertemanan , di mana area virtual membuat orang mempunyai lebih sedikit sahabat serta sedikit kontak muka dengan orang lain. Di sisi lain pendidikan karakter secara digital pula membuat sedikit peluang untuk berempati dengan orang lain.

 

Karakter individu yang lemah dalam menghadapi era digital

Di era digital ini , pendidikan karakter untuk tiap orang sangat penting. Teknologi yang canggih dan serba instan pasti saja menjadi godaan. Apabila orang tidak mempunyai karakter yang kuat maka pertumbuhan teknologi akan membuat dilema serta menyeret kedampak yang negatif. Pertumbuhan era juga akan mempengarui kepribadiaan dan emosional sesuatu orang. Jadi pendidikan karakter diperlukan untuk dapat membentuk karakter seorang yang bisa mempunyai watak pilah – pilih dalam menerima setiap perubahan.

 

 

Sering terjadinya cyberbullying dan pelanggaran hak cipta

Inovasi teknologi bergerak sanggat cepat membuat permasalahan digital dan internet tidak dapat terkendalikan. Kasus lain dari pertumbuhan teknologi adalah cyberbullying dan pelanggaran hak cipta. Cyberbullying merupakan perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Dengan Pendidikan karakter kita diajarkan bagaimana berempati , mengontrol diri dimana berfikir sebelum berperan , menghormati orang lain , toleransi , dan bagaimana melakukan orang lain dengan baik dan berperilaku adil.

Pembelajaran karakter dalam kasus digital pelanggaran hak cipta ini mengarahkan orang buat menghormati dan menghargai terhadap hasil karya orang lain seperti menghormatan karya tulis orang lain , novel , musik , serta karya seni lainnya. Jangan menggunakan , ide , perkata , tulisan , atau karya orang lain dengan mengganggap seolah – oleh itu merupakan milik sendiri. Tindakan yang menganggap karya orang lain tersebut merupakan bentuk pelanggaran hak cipta. Jadi hargailah dan hormati karya orang lain.

 

 

Overdosis informasi

Informasi yang berlebihan juga tidak baik. Akibat dari overdosis data hendak mempengaruhi pada keahlian seorang untuk mengolah informasi. Di masa digital ini yang terus menjadi cepat , semua informasi yang masuk kepada kita tidak memiliki filter. Tetapi filter itu berasal dari diri kita sendiri , dimana kita harus lebih selektif dalam memilah informasi apa saja yang baik serta tidak untuk dikenal. Maka dengan pendidikan karakter kita bisa kurangi apalagi menghindari overdosis informasi. Informasi negatif yang bisa kita cegah itu seperti komentar – komentar kotor , agresif , serta kurang bijak.

 

 

Kesimpulan

Pendidikan karakter di masa digital juga diperlukan buat membentuk orang yang menghargai sesama , jadi individu yang adil dan tidak membeda – bedakan dan membanding – bandingkan orang lain. Ketika seseorang dianggap mempunyai kepribadian yang baik , maka dia akan mempunyai kepercayaan untuk bisa diandalkan.

Pertumbuhan digital dapat dikatakan tumbuh begitu pesat. Dilihat dalam hitungan jam bahkan detik saja hendak terdapat data baru yang dapat masuk. Jika tidak mempunyai benteng berupa pendidikan karakter , kita mungkin akan sulit untuk membatasi diri dalam mengkap informasi. Karena tidak semua data yang masuk kepada kita bertabiat positif , ada juga yang berakibat negatif untuk diri kita. Jadi pembelajaran karakter akan jadi benteng buat menahan diri supaya tidak menggali lebih dalam lagi data yang bisa jadi sifatnya negatif.

Pembelajaran kepribadian pula hendak jadi benteng supaya orang bisa dengan bijak serta pintar mengalami pertumbuhan digital. Sebab bila kita amati , masih banyak warga terlebih anak yang masih remaja hadapi kesalahan dalam mengkap informasi. Jika sejak dini anak – anak sudah dikenalkan dengan pendidikan karakter itu hendak mempermudah anak dalam mengenali jati diri serta tingkatkan jiwa nasionalisme mereka. Di mana anak hendak jadi lebih tahu mana informasi yang emang boleh diterima dan mana informasi yang tidak boleh diterima.

Jadi dapat disimpulkan pendidikan karakter dilakukan untuk membentengi atau menahan diri dari informasi – informasi yang sifatnya negatif untuk kita. Jadilah pengguna yang bijak di era digital ini. Manfaatkan teknologi digital dengan sebaik – baiknya dan gunakan dengan tujuan yang baik pula agar menimbulkan dampak yang baik kedepannya untuk kita.

 

Membutuhkan kecepatan internet yang berbeda?
Tunggu apalagi?

Silahkan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

#internetcepatantilelet

 

Cek Website kami untuk informasi terupdatenya.

#intynyabikinhepi

Sumber Referensi: kompasiana.com

Membutuhkan kecepatan internet yang berbeda?
Tunggu apalagi?

Silahkan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

#Intynet

#InternetCepatAntiLelet

#IntynyaBikinHepi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *